Semua orang menangisi kepergian Julia Perez. Baik sesama
artis, orang biasa, pecinta sepak bola, hingga para pemain bola. Sialnya, di
balik kabar duka tersebut masih ada orang yang masih mencoba mengambil
keuntungan di media sosial, yang biasa kita kenal dengan sebutan buzzer.
Entah dari mana asal
muasal buzzer dan entah siapa pula pencetusnya. Yang jelas mereka telah masuk
ke sendi-sendi kehidupan bersosial media kita semua. Hal ini memang tak lepas
dari kejelian merk-merk ternama yang melihat potensi besar sebagai media
promosi ampuh abad ini. Celakanya, bal-balan para buzzer di media sosial makin tidak beretika.
![]() |
image: merdeka.com |
Dengan kontrak yang – tampaknya sangat panjang mau tak mau membuat si buzzer memutar otak 360 derajat untuk mencari tema apa yang hendak dijadikan objek twit berbayar mereka. Salah satu yang mencengangkan adalah kabar duka perihal meninggalnya artis Julia Perez yang ternyata jadi bahan empuk si buzzer memproklamirkan kedahsyatan produk yang mereka jual.
Saya juga tidak paham apakah buzzer-buzzer ini di briefing
terlebih dahulu oleh si empunya brand sebelum fardhu ain ngebuzz dilaksanakan,
atau mereka memiliki grup WA untuk saling mengkoordinir anggota lainnya dalam
tugas sehari-harinya. Entahlah. Yang jelas beberapa dari mereka sudah sangat
keterlaluan.
“kabut duka d kalangan
seleb ind, Kak Jupe yg tangguh n ceria pulang k Rahmatullah #RIPJupe. Langsung
tahu dr aksesXL berita & internet lancar.” Demikian twit akun bernama
@cputriarty. Tidak ada satu huruf atau tanda baca yang saya ubah dari yang mba
ini twit.
Dan yang tak kalah kampretnya adalah twit beberapa waktu
lalu, yang lagi-lagi berasal dari buzzer provider yang sama, berbunyi; “innalillahi wainnailaihirojiun, pagi2 dapet
info musibah di Garut banjir lg dan ada korban jiwa, pake XL jadi Cepat dpt
infonya dr teman.” seru akun bernama @AlfanRenata. Lagi, tidak ada satu
huruf dan tanda baca yang saya ubah dari yang aa ini twit.
Betapa bedebahnya kedua orang ini sampai-sampai kabar duka
dijadikan objek ambil untung mereka. Apakah di Indonesia tidak ada kejadian
lain yang lebih pantas untuk dijadikan bahan promosi sebuah brand? Atau mungkin
kedua manusia ini tidak ada saudara, teman, friend zone, pacar, mantan, temannya
pacar, mantan temannya pacar, pacar yang kemudian jadi teman, teman yang
kemudian jadi pacar, untuk dijadikan bahan twit XL nya?
Misal; “nggak nyangka puluhan tahun temenan sekarang aku
bisa jadian sama kamu. Semua ini berkat jaringan XL yang super cepat tanpa PHP.
Coba 20 tahun lalu aku pake XL, mungkin sekarang anak kita udah pake XL juga.”
Atau kenapa lau berdua nggak manfaatin bulan suci yang penuh
rahmat dan cerita ini menjadi lumbung rekening buzz kalian selama sebulan penuh
tanpa harus keluar dari koridor-koridor Ramadhan.
Misalkan lagi; “berkat internet super dahsyat dari XL,
jualan takjil ku lebih laku dari pada jualan provider tetangga sebelah. Terima
kasih XL.” Atau jika twit kalian mau lebih bertenaga bisa begini;
“berbulan-bulan menetap di Arab, akhirnya Habib Rizieq mau pulang ke Indonesia
setelah di WA sama Firza pake nomor XL yang enggak ada matinya.”
Saya rasa, twit-twit seperti ini lebih bisa diterima
pengguna sosial media. Ya setidaknya mereka terhibur hatinya dan tidak
membayangkan botol berisi satu liter bensin sebagai extra joss segar
selama menjalankan ibadah puasa.
Oh mba, oh aa, kenapa
kecil sekali lingkar otak kalian sehingga dua contoh receh yang saya paparkan
tidak terpikir sedikitpun dibenak kalian? Hambok ya bodoh jangan segitunya lah.
Atau jangan-jangan, mungkin kalian buzzer spesialis bencana? Sehingga merasa
perlu mengaitkannya di setiap jualan kalian?
Hal lain yang menjadi ketakutan saya adalah antum berdua,
atau mungkin brand di tempat kalian bernaung akan merasa bahagia tatkala berita
duka datang menghampiri kita semua. Bagaimana tidak, setiap ada bencana atau
kabar duka, saya mulai membayangkan kalian akan mengolah jempol-jempol manis
kalian dengan senyum merekah karena menemukan objek baru memanen rupiah.
Selaras dengan kedua buzzer di atas,orang-orang yang nge retweet cuitan mereka (kebanyakan buzzer juga) sama bedebahnya. Bodoh tiada tara.
Terakhir. Buat siapapun yang berwenang di XL, hambok ya
dididik lho buzzernya. Jangan cuma dilihat dari jumlah followernya saja. karena
tidak menutup kemungkinan itu follower beli semua.
Saran saya hanya satu buat antum berdua. mikir!!!
Ouwhhh... Langsung tahu.. Dari kemarin kepo banget. >.<
BalasHapusWanda bedebah! Kamprettttt. Show off banhet lho dia 😂😂😂😂😂😂. Gue udah sembunyi2 diabmalah.. ampun daj 😂😂😂👊
BalasHapusPaanci
HapusSaya kadang cuma berucap "Ya Allah gini amat nyari duit" :-)
BalasHapusWakwakwak.
BalasHapusWadafak kau abaaang. Aku udah kesel dari zaman kecoa belajar terbang, eh ini beneran dituangin.
Saya share ya bang yak. Hahahahah
Hahahah. Harus digituin sekali-kali
HapusSilakan lah kak
Gila.
BalasHapusTAKBIIIIIIIIIR!!!
BalasHapusAINK PENGEN NULIS KAYA BEGINI, LAH, BOLEH!!??
BalasHapusBOLEH. TAPI HARUS LEBIH KAMPRET YA TULISANNYA
HapusKelihatan kezel banget ya Kak? Btw, saya baca contoh2 twit buzznya bagus juga. Kalau boleh tahu Abang buzzer provider apa ya? ;-)
BalasHapusAlhamdulillah bukan buzzer apapun :)
HapusMau ditawarin ngebuzz produk Borneo ya bang??
HapusGa masuk kategori saya untuk dijadikan buzzer orang2 seperti ini Mas Eko :-D
HapusWeih parah euy. Wkwk. Ujung ujungnya emang duit. Biar tetep dapet profit yang gede, jalan seburuk apapun bakal dilaluin :D
BalasHapusSejauh ini gue belum mau jadi buzzer provider. Gue pakai Indosat sama Bolt, terus promosiin produk lain? Gila kali, ah!
BalasHapusKadang buzzer banyak yang nggak ada etikanya, sih. Hari ini promosiin biru, nggak ada sebulan udah promosiin merah. Atau ijo. (IJO APAAN WOY?) wqwq. Bukannya gimana, ya, namanya menjalin kerja sama. Seharusnya kita hargai klien sebelumnya. Jangan otaknya duit mulu. Apalagi bawa-bawa bencana untuk komersil. Kadang, hal kayak gitu bisa mematikan nurani. :(
Semoga Mas Wanda nggak gitu, ya.
Bener, menurut gue, etika menjadi buzzer salah satunya adalah tidak mempromosikan produk yang bersaing dalam waktu yang berdekatan.
HapusJika memungkinkan untuk membagikan pengalaman pribadi, itu yang terbaik. Atau jika dirasa sulit, setidaknya mengiklankan dengan cara yang tidak berlebihan.
Sampe sekarqng ga kepikiran jadi buzzer sih gw.
HapusDan emang banyak ya tipe buzzer begitu. Ngambil semua job berbeda diwaktu nyaris sama
Saring before sharing.
BalasHapusBaru kenal dunia buzzer, dan ternyata seperti ini toh ya.
Bang Wanda, aku izin share boleh? :')
BalasHapusIya yi, share aja hehe
HapusSegitunya ya.. ehm..
BalasHapusWaahh, spechless, mudah2an ini bisa jadi bahan renungan buat para buzzer ya.
BalasHapusAmiin ya mbak
HapusMeskipun kita rival klub, saya setuju mas dengan opini mas Wanda diatas.. entah kenapa saya agak eneg lihat Timeline kalau isinya udah dari XL dan Indosat yang sama² black campaign dan kadang tidak mendidik.
BalasHapus(((MESKIPUN KITA RIVAL KLUB)))
HapusEh, Indosat ada juga, ya Mas?
Waduuuuh klub rival ternyata selama ini mas Tomi. Hahaha
HapusUntung gaada buzzer indosat di TL ku haha
di kampungku malah ga ada sinyal XL
BalasHapushihiii
Masukannya berharga, Mas. Jadi koreksi buat teman-teman buzzer. Tapi antum tentu tahu kalau nasihat baik akan lebih oke lagi kalau disampaikan secara baik-baik. Apalagi nggak pake kata-kata yang tidak pantas seperti misalnya "bedebah." Kecuali bagi antum itu kata-kata sehari-hari, saya nggak ngerti.
BalasHapusMasukan diterima mas. Awalnya memang mau begitu. Tapi ya mikir lagi sih saya nya pas baca lagi twit mereka. Hehehe
HapusGila ya memang, momen duka aja bisa dijadikan sarana promosi dengan memanfaatkan buzzer. Ada hastagnya pula... haduh,bener-bener nggak sehat..
BalasHapusKenal di medsos sama dua orang itu terutama si mbaknya, sudah sering banget melihat statusnya menjelekkan, ya biarlah mereka yg menuai, jadi catatan tersendiri tentunya buat pemberi jasa or agency
BalasHapusGilaaak... Kurang kampret Wan tulisannya.. Kali ini gw ga akan japri.. *eh
BalasHapusSkrg malah menyerang provider sebelah di fanspagenya,sungguh terlalu.
BalasHapusMungkin karena ini proposal buzzer gw nggak dianggap.. #followerkecil ahsudahlah.. :) bahagia dengan yang ada, walau sekedar teman semata..
BalasHapus*mia baru baca*
BalasHapusHAHAHAHAHAHAHAH INI POSTINGAN TERUNTUK MEREKA YANG MUAK DENGAN BAJER.
Tiap hari, main ritwit segala yakan, timeline twitter seorang blogger di tahun 2017 tak seindah timeline twitter di tahun sebelumnya.
Karena tulisan ini, XL makin terkenal ya, kan jadi viral :)
BalasHapusBoleh ketawa ?
BalasHapusNgebuzz pas di kota bilang jaringan kuat dan kenceng...
Pas pulkam update status gak ad sinyal atau lemot...
Namnya jg buzzer ...
EMPAT JEMPOL :D
BalasHapusGILAK GILAK KAK WANDA GILAK! Aku baru baca ini dan... terima kasih sudah mewakili umpatan-umpatan yang ingin aku keluarkan. :))
BalasHapushahahaha. makasih tiwi
HapusYang kek gitu yang bikin sekarang jadi males buka twitter :(
BalasHapussama mba. kalo pun buka mestilah kesel liat rangorang itu
HapusAkhirnya ada juga yang bikin post kayak gini.. Dari kemarin-kemarin lho gue nungguin. Yeuh, setidaknya keresahan gue terwakili :))
BalasHapushehehe makasih mas
HapusWah cerdas gan hehe lanjutkan
BalasHapus