Jakarta baru saja melantik pemimpin barunya. Tanda-tanda kemajuan ibu kota kian terasa di depan mata. Ya... Setidaknya untuk saya. Karena dua pribumi itu lah saya nulis lagi di blog ini.
Tadinya saya seolah dikutuk karena tidak menulis pasca-tulisan buzzer xl beberapa bulan lalu. Tapi sehari setelah gubernur dilantik saya baru sadar ternyata memang saya malas. Bukan pula karena buzzer yang sudah merambah dunia akting ratusan episode.
Sebenarnya saya punya tulisan baru pada pertengahan September lalu. Tapi entah ini persekutuan tuhan atau apa, akhirnya saya baru memutuskan nulisnya sekarang.
Saya tahu, pak anis dan bang sandi masih kelimpungan, kaget, dan kaku menjalani amanah baru ini. Ada pun saya sebagai warga Jakarta pinggiran pemuja ibu Airin ingin merekomendasikan orang-orang yang cakap untuk membantu kinerja bapak dan abang. Yang pasti, mereka adalah pribumi tulen.
![]() |
tribunnews.com |
Sebelumnya saya ingin bercerita sedikit. Awal dibentuknya kabinet kerja Presiden Jokowi, beliau sempat dikritik karena mempekerjakan orang-orang yang dekat dengan Megawati (saya tidak perlu jelaskan siapa orang ini).
Dengan santai presiden menjawab "Ya kalo ada orang yang dekat dan kita kenal baik, kenapa harus pake orang yang nggak kita kenal," kira-kira begitu lah intinya.
Atas dasar itu pula saya memberanikan diri untuk memberi sedikit masukan pada Pak Gub dan Bang Wagub baru. Sekiranya nanti orang-orang ini mampu membuat Jakarta jauh lebih baik, saya bersedia selipkan nomor rekening agar bapak tidak bingung harus berterima kasih ke mana.
Mungkin orang-orang seperti Fahri Hamzah, Pandji, Ahmad Dani, terlebih lagi Fadli Zon (yang menurut kawan saya, orang ini masa muda nya seorang tekno-blogger) bisa menjadi bumerang bagi elektabilitas bapak, saya berani jamin orang-orang yang saya rekomendasikan ini akan memperkuat posisi bapak di balai kota.
Pak Anis dan Bang Sandi mesti tahu, di balik jutaan harap warga dki, nama Yosfiqar, atau yang akrab disapa Naq Ummi dengan sebutan Iqbal ini merupakan orang yang pertama mengucap takbir setelah anda berdua dinyatakan menang.
Ia bisa dijadikan alat propaganda laiknya Pandji di media sosial. Kemampuan keduanya pun setara, Pandji bahkan masih beberapa tingkat di bawahnya. Ia bisa menggiring opini publik tanpa ada yang tersakiti. Asal jangan ada yang mengungkit selebrasi jemur baju ala Mauro Icardi, surga dunia maya ada digenggaman.
Bayangkan, ketika dia diserang, misalnya dari Tsamara Amany perihal pribumi, dengan menawan Bang Yos berkata "Pribumi pribumi apa yang bikin nggak bisa tidur?" saya berani bertaruh Dik Sam langsung mengucap ampun sambil bertekuk lutut.
Seperti pula Pandji yang kerap mengajak para Stand Up Comedy-an muda tur luar kota, Bang Yos senantiasa membawa netizen liburan ke beberapa spot pilihan tanpa harus memilah jumlah follower dan bagian dari blogger hits atau bukan.
Orang kedua yang kompeten adalah Fandi. Kita semua tahu Pak Anis bisa menenggelamkan rakyat hanya bermodalkan kata. Keberadaan Fandi di dalam tim saya rasa sangat dibutuhkan untuk memperkuat harmonisasi keduanya.
Sekiranya Pak Anis atau Bang Sandi ingin nulis buku biografi, sudah ada Fandi yang membantu. Jika ini tercapai, saya yakin buku tersebut tebalnya akan melebihi buku Ensiklopedia Islam yang dulu saya baca di perpustakaan sekolah.
Selain itu, Fandi bisa dijadikan penulis teks pidato kenegaraan atau juru bicara sekalian. Asal jangan diposisikan sebagai admin pemda di twitter. Karena bisa jadi upaya media sosial berlambang burung itu menambah karakter menjadi 280 kata bisa sia-sia.
Selanjutnya, saya rasa keberadaan orang ini sangat fundamental. Namanya Andhika, atau Ia lebih ikhlas namanya disebut Ucha. Layaknya ungkapan "apa artinya Fahri Hamzah tanpa Fadli Zon" ini pula yang terjadi jika keberadaan Bang Yos tak diimbangi dengan kehadiran Ucha di sampingnya.
Pak Anis, Bang Sandi. Ucha ini fighter ulung, perusak mental orang, senantiasa menjatuhkan lawan di segala medan. Jika Fahri Hamzah dianggap sudah overrated, Ucha lah yang pas menggantikan. Terlebih lawan politik anda ada yang jomblo dan tidak mendapat perhatian, serahkan padanya.
Kendati suka berapi-api, apa yang dia suarakan ada benarnya. Banyak malah. Persis seperti politisi PKS itu. Jadi, daripada dia selalu dikaitkan dengan vokalis band yang merupakan aset bangsa, lebih baik Ucha mendapat posisi yang layak di tim anda.
Dengan kondisi anda yang insyaallah banyak hatersnya, keberadaan Ucha sangat penting demi menjaga bargain politik dihadapan penguasa negeri. Yang penting adalah dia tidak perlu digaji, cukup bayar dengan buku Tere Liye, bahagia dia.
Satu orang yang dirasa perlu mengimbangi dream team ini adalah Oky Maulana Saraswati. Apa artinya tim yang kuat tanpa makanan yang berkhasiat? Dengan bekaldarinyokap, baik Bang Yos, Fandi, dan Ucha bisa bekerja lebih maksimal.
Oky juga bisa menjadi penengah jika sewaktu-waktu Ucha mempertanyakan kesendirian Bang Yos. Dan yang paling penting adalah Oky bisa dengan lembut menyerang buzzer lawan.